BSIP Gorontalo menjadi narasumber Bimbingan Teknis Pengembangan Nursery Dengan Teknologi SoilBlock
BSIP Gorontalo menjadi Narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Nursery Aneka Sayuran Dengan Teknologi SoilBlock yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di BPP Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. BSIP Gorontalo pada kesempatan tersebut menyampaikan materi Standar Operasional Prosedur (SOP) Persemaian Benih Bawang Merah dan Cabai menggunakan Teknologi Soilblock. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas petani/pelaku usaha hortikultura untuk menunjang keberhasilan program Kampung Sayuran di Provinsi Gorontalo.
BSIP Gorontalo sebagai narasumber terkait budidaya sayuran (cabai dan bawang merah) menggunakan soilblock. Soilblock merupakan mekanisme pengepresan tanah sehingga membentuk balok – balok tanah padat menjadi media semai dimana didapatkan media yang sehat, bebas sampah plastic dan mudah pindah tanam pada lahan serta mengurangi stress pada tanaman. Pada kesempatan tersebut disampaikan terkait bahan penyusun alternatif yang dapat digunakan sebagai penyusun soilblock. media dan komposisi yang bisa digunakan antara lain 25% tanah sawah, 25% tanah bawah naungan bambu, 30% bokashi, 10% cocopeat, 5% arang sekam dan 5% kaptan. Beberapa keuntungan yang kita dapat melaui teknologi Soil block seedling ini adalah hemat waktu, karena dengan sistem ini kita tidak perlu mengisi satu per satu kantong plastik/polybag dengan tanah, tetapi cukup sekali mamasukkan media semai kedalam cetakan, maka kita akan memperoleh 40 sampai dengan 240 media siap semai tergantung ukuran cetakan. Selain itu, karena tidak menggunakan polybag maka proses pindah tanam ke lahan juga menjadi lebih cepat. Penggunaan Soil block juga dapat meminalisir gejala stres dari guncangan transplantasi pada saat pindah tanam, karena akar tetap utuh dan terlindungi. Bibit akan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, karena akar berkembang dengan cepat keluar dari balok tanah. Karena tidak ada plastik/polybag dalam proses semai, maka penyiraman pesemaian menjadi lebih efektif, karena tidak terhalang plastik